Karya: Rezki Wening Hayuningtyas
Isyana, seorang gadis yang jarang mandi. Dia akan mandi ketika hendak kuliah atau ada acara penting lainnya. Isyana bukanlah kategori cewek-cewek OOTD Pinterest. Ia lebih suka menggunakan pakaian yang membuatnya nyaman, sopan, dan murah sesuai pesan ibunya. Ia juga lebih suka memakai sendal jepit murahan tidak bermerek yang penting tidak KW.
Sore itu, ia mandi. Hal itu merupakan momen langka Isyana mandi sore. Ia menyiapkan baju terbaiknya, meskipun tetap biasa saja. Ia memakai parfum ke seluruh badannya dengan tiga puluh kali semprotan. Isyana juga menggunakan make up tipis agar wajahnya tidak begitu kucel.
Tentu saja, semua itu beralasan. Hari itu adalah hari di mana Isyana akan berkencan dengan si Dia. Setelah lima tahun menjomblo, Isyana akhirnya mendapatkan pujaan hati. Lantas, kawan-kawan Isyana sangat bahagia sampai mengadakan acara tumpengan.
Isyana bertemu dengan si Dia lewat sosmed. Belum kapok setelah dighosting cowok fakboy kenalannya dari Instagram, ia nekad berkenalan lagi dengan cowok-cowok dari sosmed.
Hari itu Isyana dan si Dia berkencan ke sebuah pasar malam. Terasa indah dan awkward. Isyana terus melirik-lirik ke arah si Dia. Memandangi wajahnya yang tampan rupawan itu. Isyana tidak sabar ingin menggandeng tangannya dengan mesra. Namun, si Dia tak kunjung peka. Si Dia nampak nerveous, terlihat dari keringat yang bercucuran di dahinya.
Sejujurnya Isyana sedikit was-was kencan di daerah yang ramai seperti pasar malam ini mengingat saat itu dalam kondisi pandemi. Meskipun begitu, Isyana tetap bahagia. Di sana merupakan tempat muda-mudi pacaran. Selain itu, banyak juga ibu-ibu dan bapak-bapak yang membawa anaknya untuk sekedar piknik tipis-tipis. Makanan di sana beraneka ragam seperti telur gulung, odeng, tteokbokki, sosis, jasuke dan sebagainya. Harganya relatif murah meriah.
Isyana pecinta telur gulung sejati. Ia berencana mukbang telur gulung.
"Mbak, telur gulungnya"
"Iya, mau berapa?"
"Li Ma Ri Bu"
"Ok"
Maklum, Isyana anak kostan dengan keuangan pas-pasan dan juga nggak mau ngerepotin si Dia.
Selanjutnya, Isyana membeli jus melon, tteokbokki dan odeng. Si Dia sedari tadi hanya diam saja, membeku bagai es batu. Entah apa yang dipikirannya? Ilfeel kah? Ah, terserah, Isyana tidak peduli jika dighosting lagi HAHAHA.
Di tengah keramaian itu, akhirnya si Dia mulai berbicara pada Isyana.
"I-isyana..."
"Iya? Kamu kenapa kok pucet gitu?"
"Mmmm"
"Mmmm apa?"
"Mmmm"
"Kamu kenapa?"
GUBRAKKK!!!
Si Dia pingsan. Isyana begitu bingung. Tangannya penuh membawa telur gulung dan kawan-kawannya. Akhirnya Isyana meminta tolong pada penjual di sana untuk membopong si Dia ke warung soto. Sesampainya di sana, si Dia akhirnya tersadar. Isyana dengan sigap memberikan teh hangat.
"Kamu kenapa?" tanya Isyana.
"Aku..."
"Aku apa?"
"Aku laperr...."
"Astaghfirullah, kenapa nggak minta telur gulung aku tadi?!" sahut Isyana.
Isyana memesankan semangkuk soto untuk si Dia.
"Ini, habisin yaa"
"Thank You"
Setelah makan si Dia masih terlihat begitu lemah, letih, lesu dan lunglai. Isyana tak tega dan kemudian membayar pesanan soto itu. Isyana sedikit menggerutu, tentang kencan pertamanya dengan cowok yang nggak modal itu. Ia kesal, tak sepeser uang pun keluar dari dompet si Dia di kencan pertama mereka. Namun, ini sudah terjadi, Isyana mencoba ikhlas.
"Isyana" sebut si Dia
"Apa?" nada Isyana jutek dan kesal
"Aku masih lemes habis pingsan tadi"
"Terus?"
"Kamu yang gonceng, ya?"
Akhirnya Isyana yang menggonceng si Dia. Tentunya dengan perasaan kesal bukan main. Isyana mendadak ilfeel to the bone dengan si Dia. Sesampainya di kos, Isyana segera memblokir seluruh sosmed si Dia. Ini adalah kencan terburuk yang pernah Isyana alami sampai-sampai terbawa ke mimpi.
Komentar
Posting Komentar