Mengapa Kita Tidur?



Tidur salah satu aktivitas yang paling disukai untuk dilakukan. Dengan tidur kita bisa terlepas sejenak dari beban pikiran tentang tugas, pekerjaan, dan juga si dia yang ngambek terus-terusan.

Bagi manusia, tidur memiliki dua fase yakni tidur non-rapid eye movement (non-REM) dan tidur rapid eye movement (REM). Seperti namanya, tidur non-REM memiliki ciri tidak adanya gerakan mata, sedangkan tidur REM adalah ketika mimpi sedang terjadi yang ditandai dengan gerakan mata yang cepat.

Tidur melalui empat tahap. Tahap pertama ialah ketika tubuh kita memasuki tahap tidur ringan. Gelombang otak, detak jantung, dan gerakan mata kita mulai melambat. Tahapan ini berlangsung sekitar 7 menit. Tahap kedua ialah sesaat di mana tubuh kita sedang melakukan peralihan dari tidur ringan menuju tidur nyenyak. Ditandai dengan suhu tubuh yang mulai menurun, gerakan mata terhenti, detak jantung dan otot menjadi rileks. Tahap ketiga ialah ketika tubuh kita memasuki tahap tidur nyenyak. Mata dan otot kita tidak bergerak lalu gelombang otak kita semakin melambat. Dan tahap keempat adalah di mana kita udah memasuki tahap tidur REM. Ditandai dengan gelombang otak dan gerakan mata kita meningkat, detak jantung dan pernapasan juga semakin cepat. Ditahap ini mimpi sering terjadi.  

Lalu, pernah ga sih terlintas dipikiran kalian mengapa kita tidur?

Masih banyak yang belum diketahui tentang tujuan tidur. Namun, tidur sama pentingnya dengan makan dan minum. Para peneliti dalam jurnal Science edisi Oktober 2013 menerbitkan hasil penelitian bahwa otak menggunakan tidur untuk membuang racun dari otak. Sistem pembuangan limbah ini menurut mereka adalah salah satu alasan mengapa kita tidur. Ketika tidur sel-sel saraf akan saling berkomunikasi dan mengatur ulang, yang mendukung fungsi otak yang sehat. Tubuh kita mulai memperbaiki sel, memulihkan energi, dan melepaskan molekul seperti hormon dan protein saat tidur. Tidur juga bermanfaat bagi kesehatan emosional kita. Saat tidur, aktivitas otak meningkat di area yang mengatur emosi, sehingga mendukung fungsi otak yang sehat dan kestabilan emosi. 

Tidur membuat tubuh kita tetap sehat dan berfungsi dengan baik karena ketika tidur tubuh dan otak akan memperbaiki, memulihkan, dan mendapatkan energi kembali. Jika tidak cukup tidur, kita mungkin bakal beresiko terkena gangguan seperti memori dan fokus yang buruk, kekebalan yang melemah, dan perubahan suasana hati (moody).

Referensi:

Gregory, Alice. Why Do We Sleep?. Retrieved from https://www.sciencefocus.com/the-human-body/why-do-we-sleep/ 

Mignot, Emmanuel. (April, 2008). Why We Sleep: The Temporal Organization of Recovery. Retrieved from https://journals.plos.org/plosbiology/article?id=10.1371/journal.pbio.0060106 

Stoica, Teodora. (January 25, 2019). Why Do We Sleep. Retrieved from https://blogs.scientificamerican.com/observations/why-do-we-sleep/ 

Photo by Craig Adderley dari Pexels


Komentar